Sejarah dan Penelitian Jelly Gamat Gold-G

Sejarah Gamat

Penggunaan Sea Cucumber sebagai antiseptik tradisional dan obat serba guna sudah dikenal sejak 300 tahun yang lalu pada masyarakat Pulau Langkawi, yaitu sebuah pulau kecil di Semenanjung Malaya. Biasanya, Air Sea Cucumber diminumkan kepada wanita sehabis melahirkan untuk menghentikan pendarahan dan mempercepat proses penyembuhan luka khitan pada anak laki-laki masyarakat Pulau Langkawi. Air Sea Cucumber ini masih diolah secara tradisional sehingga memiliki kelemahan, seperti warna tidak menarik, dan berbau tidak sedap.

Khasiat Sea Cucumber telah diteliti oleh para ilmuwan di seluruh dunia. Penelitian yang dilakukan di Universitas Malaysia selama 8 tahun menunjukkan bahwa Sea Cucumber dapat melancarkan peredaran darah dalam tubuh, mencegah penyumbatan kolesterol pada pembuluh darah, melancarkan fungsi ginjal, meningkatkan kadar metabolisme, membantu arthritis, diabetes mellitus dan hipertensi serta mempercepat penyembuhan luka, baik luka luar maupun luka dalam.

Saat ini, pabrik PT. GnE telah menemukan teknologi tinggi pengolahan Sea Cucumber yang menghasilkan produk Sea Cucumber (Gold-G Sea Cucumber Jelly) yang berkualitas, berwarna jernih dan tidak berbau, serta tidak mengurangi khasiat dan kandungan gizi yang terkandung didalamnya.

Penelitian Gamat

Studi di China mengungkapkan bahwa Sea Cucumber juga mengandung saponin glycosides. Komponen ini mempunyai suatu struktur yang serupa dengan komponen ginseng yang aktif, ganoderma, dan tumbuh-tumbuhan bumbu tonik yang terkenal. Studi China menunjukkan adanya saponin dan polisakarida yang terkandung di dalam Sea Cucumber. Studi modern ini membuktikan bahwa Sea Cucumber dapat digunakan sebagai suatu tonik dan suplemen gizi.

Dalam penelitian yang dilakukan secara modern telah membuktikan bahwa Sea Cucumber bermanfaat untuk penyakit musculoskeletal inflammatory, khususnya arthritis rematik, osteoarthritis, dan ankylosing spondylitis, penyakit rematik yang mempengaruhi tulang belakang.

Dalam penelitian medis, lektin telah ditemukan mempunyai efek therapeutic pada Human Immuno deficiency Virus (HIV). Hasil tes laboratorium yang menggunakan sel limfoid, menunjukkan bahwa lektin tumbuhan yang dikenal sebagai jacalin, secara sempurna dapat menghalangi virus HIV. Disamping kemampuannya untuk menggumpalkan sel-sel yang sangat berbahaya, lektin juga berperan sebagai indikator adanya tumor.

Pengakuan Dunia

  1. US FDA menggolongkan Tripang emas sebagai "FOOD GRADE".
  2. Di Australia, sudah dikembangkan untuk membantu pengobatan HIV dan AIDS.
  3. Di Melbourne, digunakan sebagai sumber protein yang unik.
  4. Di Malaysia dan Thailand digunakan sebagai antiseptik dan pengobatan tradisional secara turun menurun.

0 komentar:

Posting Komentar